cari

cara membuat web server pribadi komputer rumah menggunakan koneksi modem

Terdapat beberapa persyaratan untuk menjalankan web server sederhana di rumah Anda sendiri. Beberapanya adalah seperti berikut:

Internet Service Provider (ISP) dengan private public IP (non-shared). Umumnya provider yang menyediakan IP public seperti ini adalah provider broadband
di mana IP yang digunakan tidak dibagi-bagi dengan pengguna lainnya, entah apakah IP itu dynamic atau static (akan lebih bagus kalau static sehingga setiap
kali terkoneksi, IP nya tidak akan berubah). Sedangkan provider dial-up umumnya menggunakan satu IP untuk beberapa komputer yang terkoneksi ke internet
sehingga tidak akan memungkinkan pembangunan web server. Pada contoh di sini aku menggunakan paket Speedy sebagai providernya yang menggunakan Dynamic
IP.
Modem atau router. Umumnya menggunakan modem yang hanya menuju ke satu client tidak memerlukan konfigurasi yang berarti, akan tetapi bila menggunakan router
wireless seperti yang aku lakukan, maka Anda akan sedikit harus mengatur konfigurasi router seperti Port Forwarding atau membuka firewall di modem atau
router. Pada contoh di sini, aku menggunakan modem Linksys WAG200G.
Server. Tidak harus menggunakan server IBM atau HP yang berbasis Xeon atau Opteron yang harganya selangit. Bahkan komputer atau laptop biasa yang terknoneksi
dengan modem dan ISP yang aku sebut di atas juga bisa dipakai sebagai web-server. Aku sendiri menggunakan laptopku yang terkoneksi dengan WiFi ke modem
Linksys di atas. Operating system di server bisa berupa Windows, Linux atau sebagainya.
Software seperti Apache webserver dan software-software pendukung lainnya seperti PHP, MySQL, dan sebagainya.
Domain name. Agak sulit menerapkan secara langsung agar sebuah domain dapat menunjuk ke sebuah alamat IP untuk server sederhana seperti ini apalagi menggunakan
Dynamic IP. Solusinya adalah dengan menggunakan layanan DynDNS.com yang akan mengubah sebuah nama domain (lebih tepatnya subdomain) untuk menunjuk ke IP
server Anda. Mengenai ini akan dijelaskan di bawah.
Pengatahuan dasar mengenai networking, seperti cara mengatur IP address sesuai sistem operasi masing-masing, cara mengatur modem atau router, dan beberapa
istilah networking (istilah-istilah yang belum dimengerti dapat dicari di internet).
Perhatian! Dengan mencoba membuat home web server ini, berarti Anda akan membuka kemungkinan komputer Anda diakses oleh orang lain dari luar (remote).
Harap memperhatikan software-software keamanan seperti firewall dan antivirus agar selalu aktif dan selalu terupdate sebelum membuka web server Anda untuk
diakses dari luar.

Untuk mengetahui IP address yang di-assign oleh ISP Anda, coba untuk mengakses bagian status dari modem Anda yang umumnya dapat ditemukan dengan membuka
alamat
http://www.ms-room.com/go/mirror.php?go=/1.1.861.291
 dari browser yang biasa Anda pakai, atau gunakan layanan-layanan untuk mendeteksi IP di internet.

Setelah mengetahui IP yang di-assign oleh ISP Anda, sekarang saatnya untuk mematikan firewall untuk port yang umumnya dipakai untuk protokol HTTP yaitu
port 80. Untuk pengguna Windows (aku hanya mencoba untuk Windows XP), bisa dilakukan melalui Control Panel > Windows Firewall. Kemudian ke tab Exception
dan pilih tombol “Add port…”, masukkan name “HTTP” atau yang lainnya, masukkan port number 80 dan pilih sebagai protokolnya TCP, kemudian tekan OK. Maka
dengan mencentang bagian HTTP, port komputer Anda akan terbuka untuk diakses oleh komputer lain. Bila suatu kali nanti ingin mematikan lagi akses ke port
tersebut, cukup menghilangkan centangnya saja. Untuk Linux (khususnya yang menggunakan Ubuntu), bila masih fresh dan belum terinstall firewall, tidak perlu
melakukan konfigurasi sama sekali. Sedangkan bila menggunakan program firewall lainnya, coba untuk mencari terlebih dahulu cara memberi exception atau
memberi hak akses untuk port 80.

Sekarang nyalakan program web server dan program-program pendukung lainnya seperti PHP atau MySQL dan sebagainya.

Bila Anda hanya memakai modem biasa, Anda bisa coba untuk mengetikkan IP address yang didapatkan dari ISP ke dalam browser Anda. Kalau memang tidak ada
konfigurasi lain yang diperlukan, maka secara otomatis akan tampil halaman web yang terdapat di home web server. Dan secara ga langsung, berarti modem
yang Anda pakai ga terlalu aman karena ga ada fasilitas firewall dan orang lain bisa saja mengakses komputer / server Anda secara langsung, serta rentan
terhadap tindakan-tindakan berbahaya seperti cracking dan hacking. Tapi bila setelah dicoba untuk mengakses melalui web browser menggunakan IP address
dari ISP Anda ternyata tidak menampilkan apapun, ada kemungkinan bahwa apa yang Anda lakukan masih terhalang oleh konfigurasi router atau modem, salah
satunya port forwarding.

Sekarang bagian yang agak sulit adalah port forwarding. Bila Anda memakai router seperti saya yang bisa menghubungkan banyak clients dan mengaktifkan DHCP
server pada router Anda, maka yang harus Anda lakukan adalah meng-assign / mengatur IP secara manual di server yang Anda pakai. Kenapa? Karena DHCP membuat
IP yang diassign bisa berbeda-beda tergantung jumlah client yang terkoneksi ke router tersebut. Di contoh di atas, aku meng-assign IP address 192.168.1.110
untuk laptopku yang aku pakai sebagai home web server. Selain itu umumnya port forwarding mengharuskan digunakannya IP address yang sama (kecuali ada router
/ modem yang secara otomatis bisa mendeteksi yang mana laptopku kalau sewaktu-waktu aku mengubah IP nya).

Untuk mengatur port forwarding di router atau modem, login ke router Anda (umumnya menggunakan web browser dan mengetik 192.168.1.1 di address bar nya).
Kemudian cari bagian port forwarding, dan masukkan beberapa parameter seperti di bawah ini dalam satu set field port yang akan di forward. Berhubung saya
menggunakan Linksys WAG200G, maka field yang seperti di bawah yang nampak, tapi bila menggunakan router / modem lain mungkin bisa berbeda.

Name / Application: HTTP (bagian ini tidak terlalu berpengaruh, hanya deskripsi saja umumnya)
IP address : 192.168.1.110
Internal port: 80
External port: 80
Protocol: TCP
Enabled: Yes / Centang

Sekarang seperti sebelumnya, buka browser Anda, ketik IP address yang di-assign dari ISP ke gateway / router / modem, lihat hasilnya. Bila tampilan sudah
tampak seperti ketika Anda mengetik localhost di address bar, maka bisa dikatakan langkah-langkah yang Anda gunakan telah berhasil. Bila belum, maka kemungkinan
masih terdapat beberapa hal yang membuat web server tidak bisa diakses, umumnya karena masalah firewall di server, router, atau modem. Oleh sebab itu,
bila menemukan masalah seperti ini, silahkan dicoba-coba, atau ditanyakan di bawah.

Lalu kalau sudah berhasil bagaimana? Apakah cukup di sini? Tidak! Bagi sebagian orang, menghafal IP address, apalagi yang dynamic alias berubah-ubah cukup
sulit dan merepotkan. Kita akan mencoba menggunakan Dynamic DNS (Domain Name Service) yang berguna mentranslasikan / mengubah sebuah alamat domain (seperti

www.example.com
) menjadi IP address Anda. Penyedia layanan untuk Dynamic DNS yang banyak digunakan adalah DynDNS.org dan tzo.com.

DynDNS.org menyediakan layanan secara gratis, akan tetapi tzo.com mengharuskan user membayar, sehingga aku lebih menyarankan DynDNS.org. Buat account di
DynDNS.org, kemudian pilih “Add Host Service”, dan isi sesuai yang di bawah ini:

Hostname: pilih subdomain dan domain yang akan Anda gunakan untuk menunjuk ke IP Anda.
Wildcard: boleh Anda centang atau tidak. Bila dicentang, maka bila terdapat sub-subdomain dari hostname yang Anda isi, maka akan otomatis tetap diarahkan
ke IP Anda.
Service Type: Host with IP address
IP Address: Isi dengan IP address Anda. Atau pilih saja “Use auto detected IP address” yang akan membuat field tersebut diisi otomatis.
Mail routing: tidak perlu dicentang kecuali Anda memerlukan fasilitas email untuk hostname tersebut (yang berarti tidak termasuk di penjelasan ini).
Setelah semua field diisi, pilih Create Hosts dan setujui “pembelian” seharga $0 tersebut, maka hostname tersebut akan menjadi “milik” IP Anda. Umumnya,
beberapa router sudah menyediakan fasilitas untuk meng-assign domain name secara otomatis. Oleh karenanya, Anda juga harus mengatahui terlebih dahulu seluk
beluk router / modem Anda dengan mencari kategori menu DDNS atau DNS di sana. Bila menggunakan Linksys WAG200G, maka menu ini dapat diakses melalui bagian
Setup > DDNS. Pilih DynDNS.org untuk DDNS Service, isi username dan password yang Anda buat di account DynDNS.org, isi hostname yang sudah Anda pesan sebelumnya,
dan klik connect. Setelah itu bila terdapat status “Connected successfully”, berarti semua berjalan dengan lancar, dan ketika modem / router Anda melakukan
koneksi ulang ke ISP, secara otomatis IP yang baru akan diarahkan menggunakan hostname tersebut tanpa harus membuka situs dyndns.org tersebut lagi. Bila
router / modem Anda tidak menyediakan layanan seperti di atas, maka Anda harus mengunjungi situs tersebut setiap kali Anda ingin mengubah IP address-nya.

Sekian panduan untuk membuat home web server menggunakan DDNS. Bila terdapat pertanyaan, saran atau perbaikan, silahkan bisa disampaikan melalui bagian
komentar. Bila ingin menyadur atau meng-copy isi dari artikel ini, harap menyertakan link balik ke artikel ini. Semoga artikel ini bisa berguna untuk Anda
semua.

Quote
block quote
Sebelumnya saya menulis bahwa IP address yang didapatkan dari ISP harus private address, dan pernyataan ini merupakan kesalahan penulisan. Yang benar adalah
harus mendapatkan IP public dari ISP (non-shared).
block quote end

sumber

:beer:

KESIMPULAN
ane udah test, ISP modem smart ane public tp ga open untuk port 80
alhasil gagal, namun ane coba beberapa IP pengunjung forum ada yg menggunakan IP port yang terbuka, sehingga ane bisa masuk ke localhost dia.

silakan cek ISP anda apakah IP public nya open untuk port 80

Tidak ada komentar:

Posting Komentar